KPFM BALIKPAPAN – Sebagai bentuk kontribusi perusahaan pada momen Hari Anak Nasional (HAN) 2023, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melalui mitra binaan Warga Siaga Sehat (WASIAT) Ria Manuntung melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting di Kelurahan Baru Tengah, Senin (24/7).
Area Manager Communication, Relation & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyebut, perusahaan memusatkan perhatian pada persoalan stunting tersebut.
“Momen Hari Anak Nasional ini kami sangat berharap agar persoalan stunting khususnya yang ada di wilayah ring satu perusahaan dapat menjadi perhatian semua pihak. Hal ini juga kami selaraskan dengan Perwali terkait penanggulangan stunting,” kata Chandra, Selasa (25/7).
Sebagai salah satu entitas bisnis yang berada di Balikpapan, Kilang Pertamina Unit Balikpapan memiliki tanggung jawab sosial pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan, khususnya mengenai kesehatan bayi dan balita.
Hal yang paling dihindari yaitu orang tua menutup mata terkait kondisi stunting yang sedang dialami oleh anak-anaknya. Padahal kondisi demikian dapat memperparah kesehatan gizi.
“Jangan sampai kita tutup mata atau enggan mengakui bila anak kita yang terlihat ada ciri-ciri stunting.
Kalau memang anak kita stunting kita harus sigap mengetahui dan melakukan penanganannya, agar kita dapat menyiapkan generasi yang hebat,” Ujar Faisal, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
Sosialisasi pencegahan dan penangan stunting ini dihadiri warga dari RT 10 sampai RT 15 Baru Tengah.
Adapun sebagai narasumber dari pegiat kesehatan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Wiwik Handayani dan Seksi Gizi UPTD Puskesmas Baru Tengah Dewi Megawati.
Megawati dalam pemaparannya menjelaskan bahwa salah satu penyebab stunting adalah kurangnya perhatian terhadap pemenuhan gizi anak. Di sisi lain, literasi terkait kesehatan calon ibu maupun ibu hamil masih kurang dipahami. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak 1.000 hari pertama kehamilan.
“Indikasi stunting dapat dideteksi sejak masa kehamilan, kelahiran, hingga saat tumbuh kembang anak. Bila saat melahirkan berat bayi di bawah 2,5 Kilogram merupakan salah satu indikasi stunting. Dalam 1.000 hari pertama kehamilan juga dapat kita lakukan intervensi pencegahan stunting,” jelas Megawati.
Dengan adanya pembekalan pencegahan dan penanganan stunting kepada orang tua, pola asupan gizi anak dapat lebih diperhatikan kembali. Potensi terjadinya stunting dapat diminimalisir melalui pola konsumsi yang lebih baik.
“Kepada warga terutama Ibu-ibu dan kader Posyandu kami imbau untuk memperhatikan asupan gizi pada makanan anak-anaknya. Ini tolong dijaga untuk keberlangsungan penerus kita nanti,” tutur Lurah Baru Tengah, Eddy Moelyono.
Kegiatan pencegahan dan penanganan stunting dilakukan oleh Kilang Pertamina Unit Balikpapan secara berkelanjutan. Ke depannya kegiatan yang akan diberikan kepada masyarakat tidak hanya berbentuk sosialisasi. Pemberian makanan sehat dan nutrisi vitamin tambahan kepada penyandang stunting di 6 RT tersebut juga akan dilakukan.
Selain itu, untuk mengembangkan motorik sebagai stimulus tumbuh kembang anak, mitra binaan WASIAT Ria Manuntung akan diberikan pendampingan melalui program sekolah bayi.
FREDY JANU/ KPFM