background img

TUMPAS ABU SAYYAF, JOKOWI AKUI MUNCUL PROBLEM TAMBAHAN

6 years ago written by

Balikpapan – Presiden Joko Widodo mengakui adanya problem tambahan yang membuat kerjasama tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina tak maksimal. Kerjasama antara tiga negara tersebut terkait dengan adanya kelompok separatis Abu Sayyaf yang acap melakukan penculikan dan penyanderaan warga sipil di perairan Sulu, Filipina.

Seperti diketahui, untuk menumpas kelompok bersenjata Abu Sayyaf, ketiga negara itu mengadakan pertemuan yang diselenggarakan 2 Agustus lalu di Nusa Dua Bali, dan menghasilkan 6 kesepakatan, yaitu patroli bersama, bantuan darurat, sharing inteligence, hotline communications, latihan bersama, dan automatic identification system.

Jokowi yang berada di BSCC Dome Balikpapan Senin (5/12) setelah kegiatan Pemberian Sertifikat Tanah kepada masyarakat Kaltim menegaskan, kesepakatan tersebut tetap berjalan. Ia pun menyebut bahwa Indonesia dan negara-negara tersebut masih berkomitmen. Hanya saja, saat ini banyak masalah baru yang muncul. Dirinya tak menyebutkan secara detail mengenai masalah tersebut, namun yang pasti masalah itu sedang diatasi agar kerjasama menjadi maksimal. “Kerjasama tetap berjalan. Namun ada masalah tambahan, dan intinya tak semudah apa yang kita bayangkan,” ujar Jokowi dengan gaya kalemnya yang khas.

Dari enam kesepakatan tersebut, Jokowi menonjolkan point pertama yaitu patroli bersama. Dan sebagai bentuk komitmen, pihak Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri telah melakukan pertemuan dengan kedua negara di Yogjakarta 5 Mei lalu, yakni Filipina dan Malaysia pada waktu yang berbeda. “Kita juga sudah bertemu dengan mereka di Bali beberapa bulan lalu, di Filipina dan di Kuala Lumpur,” ujar Jokowi. (ARIYANSAH/KFPM)

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published.