KPFM BALIKPAPAN – Sebagai pulau terdekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan ibu kota baru.
Ketua Bidang Koordinasi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Tim Transisi IKN Diani Sadiawati menyampaikan itu di sela acara Sosialisasi UU No 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan Peraturan Pelaksanaan UU IKN di The Rinra Hotel Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/11).
“Pembangunan IKN membutuhkan dukungan dari provinsi lain, misalnya Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Terbuka kemungkinan kerja sama apalagi sudah ada MoU dengan Kadin pusat dan daerah,” kata Diani Sadiawati dalam keterangan tertulisnya.
Diani mengungkapkan koordinasi Kadin bertujuan memberdayakan pengusaha lokal agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan di IKN. “Pulau Sulawesi memiliki potensi besar karena bisa mensupply kebutuhan pangan dan kebutuhan pembangunan,” ujarnya.
Otorita IKN sebagai penyelenggara Pemerintahan Daerah Khusus IKN memang diberikan kewenangan khusus, antara lain pemberian perizinan investasi, kemudahan berusaha, pemberian fasilitas khusus kepada pihak yang mendukung pembiayaan dan pengembangan IKN serta daerah mitra.
Daerah mitra adalah daerah-daerah tertentu yang nantinya bisa mendukung prasarana pembangunan IKN.
“Penetapan daerah-daerah tertentu akan ditetapkan dalam Peraturan Kepala Otorita,” ungkapnya.
Senada disampaikan Fungsional Perencana Ahli Utama, Kementerian PPN/Bappenas, Hayu Parasati.
Dikatakan, IKN tidak menutup kemungkinan melakukan kerja sama dengan daerah di luar Kalimantan.
Menurut Hayu terdapat delapan sektor yang dapat dikerjasamakan, yakni Klaster Industri, Klaster Ekowisata, Sistem Logistik dan Konektivitas, Energi dan Ketenagalistrikan, SDM dan Ketenagakerjaan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Pengelolaan Sumber Daya Air.
“Bahan logistik untuk konstruksi dari Sulawesi, untuk industri apalagi. Dalam mengembangkan sumber daya manusia untuk talenta industri dan ketenagakerjaan ini bisa saling bekerjasama. Siapa tahu tenaga kerja tidak hanya Kalimantan Timur,” ucap Hayu.
Fredy Janu/Kpfm