KPFM BALIKPAPAN – Apa yang dilakukan oleh pria berinisial MK (24) benar-benar tidak patut untuk dicontoh. Sebagai seorang sekuriti di toko obat dan alat kesehatan di salah pusat perbelanjaan di Kota Balikpapan, dia bukannya menjaga tempatnya bekerja, justru menjadi otak pembobol brankas hingga membuat perusahaan merugi.
Akibat perbuatannya itu, dia kini harus menjalani hari-harinya di balik jeruji besi. Setelah ditangkap oleh jajaran Satreskrim Polresta Balikpapan beberapa waktu lalu. Sebelumnya aparat lebih dulu telah menerima laporan dari korban yang menyertakan rekaman CCTV.
Berdasarkan rekaman, kejadian pembobolan berlangsung mulai pukul 00.35 Wita hingga menjelang pagi pada Rabu, 5 Oktober 2022. Dilakukan oleh dua orang yang salah satunya adalah MK.
“Mereka membongkar brankas dalam toko. Setelah berhasil, brankas ditinggal dan mereka kabur,” kata Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro, Kamis (13/10).
Setelah melakukan analisa terhadap rekaman CCTV, aparat berhasil mengidentifikasi dan mengetahui keberadaan pelaku. Kemudian dilakukan penangkapan terhadap MK di rumahnya. Untuk rekannya yang belakangan diketahui berinsial E sudah ditetapkan DPO.
“Selain pelaku, turut diamankan barang bukti linggis, brankas, serta sisa uang hasil kejahatan berjumlah Rp 889 ribu,” ungkapnya.
Kepada wartawan, pelaku MK mengaku niat jahatnya muncul saat melihat petugas kasir memasukan uang berjumlah Rp 9,7 juta ke dalam brankas.
Kemudian dia mengontak rekannya E untuk bersama-sama melakukan aksi pencurian tersebut. “Saya berdua dengan teman melakukannya,” aku E.
Uang hasil kejahatan dibagi. Selama pelarian, uang tersebut dipergunakan MK untuk memenuhi kebutuhan orang tuanya, juga keperluan pribadi. “Hasilnya untuk orang tua, sama kehidupan sehari-hari,” ucap oknum warga yang beralamat di Manggar, Balikpapan Timur itu.
Fredy Janu/Kpfm