KPFM BALIKPAPAN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bursa efek Indonesia mengalami penurunan yang drastis bersamaan dengan kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan reshuffle di kabinetnya.
Kondisi ini menimbulkan kepanikan dari beberapa pelaku investasi di bursa efek. Namun apakah kebijakan tersebut menjadi salah satu penyebab turunnya harga sejumlah saham di bursa?
Menjawab pertanyaan tersebut, Ryan Filbert, Praktisi & Inspirator Investasi Indonesia serta Penulis Puluhan Buku Best Seller Nasional mengatakan, para investor saham belum bisa menentukan sikap apakah kebijakan Presiden Jokowi dalam melakukan reshuffle kabinet akan berdampak terhadap IHSG.
“Kalau bicara efek dari kebijakan reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, kita belum bisa lihat bagaimana karena kita belum bisa lihat bagaimana kinerjanya,” kata Ryan ketika menjadi narasumber di program Coffee Morning di Radio KPFM 95.4 Mhz Balikpapan yang dipandu Elyana Sesil, Rabu (23/12).
Menurut Ryan, dalam berinvestasi di pasar modal yang terpenting adalah bagaimana membangun persepsi yang positif dalam menentukan investasi.
“Pasar modal itu dibuat berdasarkan persepsi kalau orang berpikir pasar akan naik, maka kondisi pasar akan naik. Tapi kalau kita persepsikan buruk, maka harganya akan turun,” ujarnya
Ia menerangkan, bahwa dalam berinvestasi di pasar modal setiap investor harus berfikir secara positif, tidak berbicara kondisi pasar modal secara optimis dengan target bahwa saham yang dibeli akan naik dalam waktu tertentu.
“Sebenarnya dalam berinvestasi di pasar modal itu adalah kuncinya kedisiplinan,karena namanya metode itu juga sekali-kali itu juga salah,” jelasnya.
Setiap orang, lanjut Ryan, harus menentukan sikap yang jelas ketika memulai berinvestasi di pasar modal, apakah akan menjadi seorang trader atau investor. Sehingga target investasi yang diharapkan dapat tercapai
“Memang dalam bermain saham itu ada namanya pedagang, yang pedagang itu spekulatif, dan ada namanya seorang investor, nah yang kita tahu ini tarikan awalnya mau jadi apa,” tuturnya.
(MAULANA/ KPFM)