KPFM BALIKPAPAN – Pertamina Group melalui sinergi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan dan PT Pertamina Lubricants melebarkan sayap pemasaran produk pelumasnya ke Australia, tepatnya di Queensland dan New South Wales.
Untuk melihat langsung proses produksi Net Bottom Fractionator (NBF) yang merupakan komponen bahan dasar pelumas, CEO Indisol Pty Ltd Shaun Thiele mengunjungi kilang Balikpapan, Senin (31/7).
“Kilang Unit Balikpapan saat ini beroperasi normal dan siap untuk memenuhi komitmen produksi yang telah ditetapkan,” kata General Manager (GM) PT KPI Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho dalam keterangan tertulis dikutip, Selasa (1/8).
Sebagai kilang terbesar kedua yang dimiliki Pertamina, Kilang Balikpapan memiliki posisi yang strategis. Produk-produk yang dihasilkan juga bervariasi, salah satunya produk intermedia NBF yang merupakan komponen feed pelumas.
PT KPI Unit Balikpapan mencatat produk NBF yang dihasilkan kilang Balikpapan pada tahun 2022 mencapai 453 ribu barrel. Umumnya produk NBF dari Kilang Balikpapan akan dikirim dan diproses selanjutnya di Patra SK untuk menjadi pelumas.
“Selain itu, Kilang Balikpapan memiliki posisi strategis karena menjadi kilang yang paling dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ungkap Bayu.
Saat ini, lanjut Bayu, juga sedang dilakukan pengembangan kilang yang tidak hanya menaikkan kapasitas produksi, namun juga menghasilkan produk yang lebih bervariasi.
Produk utama yang dihasilkan kilang saat ini dominan produk gasoil, namun ke depan juga akan meningkatkan produksi produk-produk gasoline. “Proyek ini menjadi sangat penting bagi Pertamina, karena selain meningkatkan produksi namun juga kualitasnya,” tutur Bayu.
VP Sales Overseas PT Pertamina Lubricants Syafaat Jajuli menambahkan, kunjungan ini bertujuan untuk menunjukkan kepada mitra Pertamina Lubricants bahwa Pertamina memiliki produk-produk yang berkualitas.
“Kami membawa mitra kami datang ke Kilang Balikpapan untuk menunjukkan proses produksi bahan produk yang akan dipasarkan,” ucap Jajuli.
Jajuli juga menyampaikan bahwa saat ini angka pemasaran produk pelumas belum sebesar pemasaran produk BBM, namun produk pelumas menjadi salah satu pembawa bendera Indonesia di luar negeri.
PT Pertamina Lubricants menurut Jajuli memiliki strategi untuk mempertahankan pasar domestik, namun PT Pertamina Lubricants juga melakukan ekspansi ke luar negeri.
“Untuk itu kita perlu terus menjaga kualitas produk yang kita pasarkan dan semoga pemasaran produk pelumas di luar negeri nantinya dapat terus meningkat,” tandas Jajuli.
FREDY JANU/ KPFM