background img

PENYULUHAN DIABETES, UPAYA POLDA KALTIM PENCEGAHAN DINI

1 month ago written by

KPFM BALIKPAPAN – Deteksi dini penyakit tidak menular, utamanya diabetes penting dilakukan untuk mencegah perburukan penyakit.

Upaya ini memerlukan kerja sama berbagai pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, swasta, maupun masyarakat.

Selasa (15/8), Polda Kaltim melalui Biddokes menunjukkan kepeduliannya dengan menggelar kegiatan penyuluhan terkait diabetes. Ini dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Mahakam Polda Kaltim itu dihadiri oleh Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Mujiyono, Irwasda, dan PJU Polda Kaltim.

Menurut Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo, penyuluhan diabetes ini menjadi langkah positif yang diambil oleh Polda Kaltim dalam mendukung upaya kesehatan masyarakat.

“Diabetes menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting dan perlu mendapatkan perhatian serius, mengingat dampaknya pada kualitas hidup seseorang,” kata Yusuf dalam keterangan resmi.

Kegiatan ini, lanjut Yusuf, bertujuan untuk memberikan informasi tentang diabetes, faktor risiko, pencegahan, serta tindakan yang dapat diambil oleh masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka.

“Penyuluhan ini disampaikan oleh tenaga ahli kesehatan yang telah berpengalaman dalam bidang diabetes. Dalam rangkaian kegiatan peserta berinteraksi langsung dengan tenaga ahli kesehatan. Ini bagian dari pendekatan yang lebih interaktif, di mana masyarakat dapat berpartisipasi aktif,” ungkapnya.

Dengan adanya penyuluhan diabetes ini, Polda Kaltim turut berkontribusi dalam membangun kesadaran dan edukasi kesehatan masyarakat.

“Semoga informasi yang diberikan dalam penyuluhan ini dapat menjadi bekal bagi masyarakat dalam menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan pencegahan penyakit yang lebih baik,” ucapnya.

Diketahui, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018, Provinsi Kaltim memiliki prevalensi diabetes melitus tertinggi kedua di Indonesia, yaitu sebesar 3,1 persen.

Data tersebut dipaparkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin saat membuka pertemuan program pengendalian diabetes melitus di Provinsi Kaltim tahun 2023 di Hotel Horison Ultima Balikpapan, Selasa (15/8).

“Hasil Riskesdas tahun 2018 itu angka penyakit tidak menular ini jadi sesuatu yang sangat mencanangkan. Kaltim diangka 3,1 persen, sebagai Provinsi dengan diabetes melitus tertinggi kedua di Indonesia,” tutur Jaya Mualimin.

Hal ini tentu menjadi perhatian serius dan harus segera diatasi agar prevalensinya tidak terus meningkat. Dalam upaya pengendalian, Jaya Mualimin berharap semua stakeholder terkait bahu membahu dan bergandengan tangan untuk bisa mengatasi ancaman penyakit diabetes melitus ini.

“Kepada seluruh stakeholder yang ada mohon dukungannya untuk bersama-sama melakukan pencegahan. Kalau kita bergandengan tangan, kerja sama, semua masalah pasti bisa diatasi,” tandasnya.

FREDY JANU/ KPFM

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *