KPFM BALIKPAPAN – Pengendara roda masih banyak melanggar lalu lintas di jalan raya. Itu terungkap dari Operasi Zebra Mahakam 2023 yang telah berakhir pada 17 September lalu.
Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Ropiyani menyebut, selama dua pekan operasi berlangsung, terdapat 406 surat tilang yang diberikan kepada para pelanggar. Baik yang melalui ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan secara manual.
Dari total surat tilang, mayoritas dilakukan secara manual, mencapai 364 pelanggaran. Sementara, 42 pelanggar dikenai sanksi melalui sistem ETLE. Secara kalkulasi, penindakan tilang manual mendominasi dengan persentase 89 persen.
“Operasi ini menekankan pendekatan preventif, yang berarti penilangan tidak selalu menjadi tindakan pertama yang diterapkan oleh petugas di lapangan,” kata Ropiyani, Selasa (19/9).
Operasi kemarin memprioritaskan tujuh pelanggaran utama, termasuk penggunaan helm SNI, melawan arus lalu lintas, pengendara di bawah umur. Kemudian mengemudi dalam pengaruh alkohol, pelanggaran rambu lalu lintas, pengendara roda empat tanpa sabuk keselamatan, dan pengendara roda dua dengan penumpang lebih dari satu.
“Pelanggaran-pelanggaran ini dianggap serius karena memiliki potensi dampak fatal jika terjadi kecelakaan,” ungkap Ropiyani.
Jika pelanggaran dianggap kurang serius atau tidak berpotensi menyebabkan kecelakaan, polisi akan lebih memilih pendekatan preventif dengan memberikan teguran baik secara lisan maupun tertulis, serta memberikan edukasi kepada pelanggar.
“Selama Operasi Zebra, kami mencatat 667 teguran. Dari jumlah tersebut, 127 pelanggar menerima teguran tertulis, sementara 540 kasus lainnya diberikan teguran lisan,” ucapnya.
Dalam catatan polisi, mayoritas pelanggaran lalu lintas didominasi oleh pengendara roda dua. Seperti melawan arus dan berbelok di area yang jelas dilarang.
Dalam upaya mengurangi pelanggaran lalu lintas ke depan, polisi telah melakukan sosialisasi dengan menyebarkan brosur dan memasang spanduk yang mengingatkan masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas.
“Kami juga rutin melakukan patroli di malam hari di wilayah-wilayah yang dikenal rawan untuk aktivitas balap liar,” tandas Ropiyani.
FREDY JANU/ KPFM