KPFM BALIKPAPAN – Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Pol Herry Rudolf Nahak memaparkan sejumlah kasus menonjol yang menyita perhatian masyarakat sepanjang tahun 2020 ini.
Di antarannya korupsi APBN Kementerian Agama Republik Indonesia dengan tiga tersangka, pencurian tali kapal lima tersangka, dan pencurian batu bara di atas tongkang dengan empat tersangka.
“Ada juga kasus pembunuhan. Selama tahun 2020 ini ada tiga, pertama di Berau, Samarinda dan Kukar. Semuanya sudah tertangkap. Kalau tidak salah ada juga satu kasus di Bontang, juga sudah tertangkap,” kata Kapolda dalam paparannya saat jumpa pers akhir tahun di Polda Kaltim, Selasa (29/12).
Kasus lainnya adalah narkotika. Sedikitnya ada dua ungkapan yang paling besar yakni narkotika jenis sabu dengan barang bukti 32 kilogram dari tersangka Andry Saputra (31), dan sabu 34 kilogram yang disita dari tersangka Busman alias Usman (33).
“Saya kira itu tangkapan cukup besar, karena di sini banyak pemakai. Dan pengungkapan besar ini sebuah prestasi yang bagus. Memang ada yang lebih besar dari daerah lain, tapi kita tidak bisa samakan seperti Aceh dan Riau karena memang itu jalur yang sangat disukai pengedar,” ujarnya.
Wilayah perbatasan dengan Malaysia, lanjut Jenderal bintang dua itu, merupakan jalur atau pintu masuk dari barang haram tersebut. Selanjutnya menggunakan kapal untuk melakukan pengedaran.
“Perbatasan dengan Malaysia menjadi pintu masuknya, karena pengungkapan juga dilakukan oleh Polairud. Jadi jalur laut digunakan untuk pengedarannya,” ungkapnya.
Kapolda menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pengungkapan. Bahkan, kalau bisa mengungkap kasus yang lebih besar lagi.
“Saya tentunya tetap menantang Direktorat Narkoba dan seluruh jajaran Polres untuk terus melakukan pengungkapan. Kalau bisa yang lebih besar, saya kira itu jauh lebih baik,” ucapnya.
Fredy Janu/Kpfm