KPFM PENAJAM– Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Alimuddin, mengatakan bahwa fasilitas SDN 020 memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk suasana belajar.
“Kalau ruangannya sih masih bisa, tetapi suasananya yang sedikit mengganggu karena ada lalu lalang kendaraan proyek,” ujarnya, Senin (6/11/2023).
Selain karena aktivitas lalu lalang kendaraan besar, di kawasan tersebut sering terjadi banjir. Apalagi di situ juga akan dibangun Bendali atau pengendali banjir.
“Sehingga, setelah kita komunikasikan dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan kemudian ada intervensi dari PT Astra. makanya mereka yang melakukan pembangunan fisiknya. Dan itulah yang akhirnya dilakukan oleh presiden untuk ground breaking,” jelasnya.
Selain itu, lokasi sekolah tersebut tidak jauh dari kantor Desa Bumi Harapan. Untuk terkait desain fisiknya, karena masuk dalam ranahnya PT Astra. Maka prototypenya sama dengan sekolah pada umumnya.
“Sebelumnya kemarin kita sempat sudah alokasikan anggaran karena ada surat dari otorita untuk pengamanan banjir makanya kita relokasi ke situ. Pekerjaan kemarin sudah sempat di clearing, tetapi kita stop sementara. Kontraknya juga kita stop,” tegasnya.
Untuk sementara, lanjutnya, belum ada sekolah lain yang dibangun oleh pihak swasta. Tetapi untuk Kementrian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur, terdapat lima sekolah yang dibangun di anggaran perubahan ini oleh PUPR Provinsi.
“Dari delapan sekolah yang kita ajukan, tahun ini kita mendapat lima sekolah yang akan dibangun,” imbuhnya .
Diantaranya SDN 012 Sepaku, SMP 11 Penajam, SDN 009 Sepaku, SDN 023 Sepaku serta SDN 013 Sepaku.
“Nah, ini yang akan dibangun pada tahun ini. Bangunannya itu rehabilitasi sekolah, pada saat tahap finalnya kita akan turun ke lapangan. Mengingat kondisinya memang mengalami kerusakan sekian persen,” tungkasnya.
(AHMAD/MAULANA/ADV/DISKOMINFO PPU)