KPFM BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai bahaya gangguan pencernaan dan hipertensi ketika memasuki momen setelah Lebaran.
Khusus gangguan pencernaan dan hipertensi, biasanya muncul diakibatkan perubahan drastis dari bulan puasa kemudian menjalani Hari Raya Idul Fitri.
Pada momen Lebaran, masyarakat mengonsumsi beraneka ragam makanan dari yang sebelumnya hanya makan saat sahur dan berbuka.
Dalam momen euforia perayaan Idul Fitri atau Lebaran biasanya dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga, hingga bertemu dengan sahabat dan tetangga.
Beragam sajian dihidangkan sebagai jamuan bagi tamu yang berkunjung ke rumah.
Tidak jarang banyak yang berlebihan dalam menyantap hidangan. Sehingga tidak mengontrol makanan yang dikonsumsi, yang berdampak pada gangguan pencernaan seperti diare dan lain sebagainya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dr Andi Sri Juliarti yang akrab Dio mengatakan, berdasarkan pengalaman di tahun sebelumnya, kasus gangguan pencernaan merupakan yang paling mendominasi, kemudian disusul hipertensi dan kecelakaan lalulintas.
“Kita tetap harus pandai memilih makanan karena pasca Idul Fitri itu biasanya jejelin terus semuanya. Memang pengalaman tahun-tahun sebelumnya kasus yang paling banyak ditemukan penyakit ketika pasca Lebaran itu adalah penyakit saluran cerna kemudian hipertensi, dan juga tingginya kasus kecelakaan,” kata Dio kepada wartawan, baru-baru ini.
Untuk itu, Dio mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga pola hidup sehat serta pandai dalam memilih makanan yang dikonsumsi sehingga kondisi kesehatan tetap terjaga.
‘Memang pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya biasanya kasus saluran cerna itu naik, di masyarakat memang harus hati-hati. Kita juga harus pandai memilih beli makanan dan juga jangan lupa selalu mencuci tangan. Serta tetap menerapkan pola hidup sehat,” ujarnya.
(MAULANA/KPFM)