background img

PARTISIPASI MILENIAL DALAM PEMILU SERENTAK

2 months ago written by

KPFM BALIKPAPAN – Pemilih muda pada gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang di Kaltim didominasi anak muda, usia di bawah 40 tahun. Dibutuhkan cara khusus untuk sosialisasi agar pemilih pemula mau menggunakan hak suaranya.

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Swiss-Belhotel Balikpapan, Senin (10/7). Dikatakan jumlah pemilih di Kaltim kurang lebih 2,5 juta, dari jumlah tersebut satu juta di antaranya anak muda dari usia pemilih sampai 30 tahun.

“Tentu anak muda ini didekati dengan cara kekinian agar mau berpartisipasi dalam Pemilu serentak nanti. Pola publikasi harus menyentuh apa yang menjadi karakter mereka,” kata Sri Wahyuni.

Untuk itu Sri berharap seluruh instansi terkait memanfaatkan anak-anak usia muda di lingkungan kerjanya masing-masing untuk diikut sertakan dalam mensosialisakan menyongsong agenda nasional tersebut.

“Gunakan anak-anak muda untuk menjadi kaki tangan kita. Ada informasi Pemilu biarkan anak muda yang mengelolannya menjadi sebuah news atau postingan di media sosial ala anak muda. Nantinya mereka tidak hanya menjadi penyebar informasi untuk sosialisasi Pemuli, tapi juga akan menjadi orang yang menangkal hoax,” ungkapnya.

Dengan upaya tersebut, Sri berharap satu juta pemilih milenial di Kaltim mau menggunakan hak suaranya. Dengan demikain tingkat partisipasi pemilih di Kaltim juga meningkat. Sebab, pada beberapa periode pemilihan partisipasi masyarakat Kaltim sangat rendah, di bawah rata-rata nasional.

“Rata-rata nasional partisipasi pemilih itu 75 persen. Dan Kaltim selama beberapa periode pemilihan tidak pernah menyentuh angka 70 persen. Pernah sekali 2019 itu 75 persen, sebelumnya 61 persen, bahkan pernah 55 persen. Kemudian 2020 hanya 61 persen,” ucapnya.

FREDY JANU/ KPFM

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *