KPFM BALIKPAPAN – Tahukah siapa saja orang yang membawa berkah dalam kehidupan kita? Apakah saudara-saudara kita, teman-teman kita, tetangga kita, ataukah anak-anak kita? Bisa saja salah satu dari mereka yang disebutkan di atas.
Orang yang membawa berkah dalam kehidupan kita adalah orang yang membantu kita ketika dalam keadaan susah, orang yang tidak meninggalkan kita ketika susah, dan orang yang tidak menyebabkan kita jadi susah.
“Sesungguhnya tidak akan mengetahui siapa di antara kamu yang akan membawa manfaat apakah bapakmu, anakmu dan kamu,” ujar ustadz Husnul Afif dalam program Sajadah Jumat yang dipersembahkan oleh Dompet Dhuafa Kaltim di Radio KPFM Balikpapan, Jumat (17/12).
Husnul menyampaikan, kadang dalam hidup ini kita menemukan anak yang tidak membawa manfaat sama sekali, bahkan membawa mudarat serta bencana dalam hidupnya.
Tapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa orang tua juga bisa menjadi penyebab penimbul bencana, dalam kehidupan rumah tangga anak-anaknya. Bahkan menjadi siksa dan menjadi bala. Kehidupan anak-anaknya mengalami perubahan yang sangat drastis bahkan sangat buruk, dikarenakan perilaku orang tua yang buruk pula.
Ia menjelaskan, berkah adalah manfaat yang berarti kehadirannya memberikan nilai lebih. Sedangkan manfaat itu diperoleh dari tugas pokok dan fungsi.
Tapi jangan pernah lupakan, kehadiran kita di muka bumi karena orang tua kita. Seperti apapun kondisinya selalu kita doakan orang tua kita.
Karena sesungguhnya jika seorang anak berbakti kepada orang tuanya maka ia akan dibalas oleh Allah SWT dengan anak keturunannya.
“Orang tua ada yang membawa berkah, tapi ada juga orang tua yang membawa bencana,” ujarnya.
Lalu bagaimana orang tua yang bisa membawa berkah? Mereka adalah orang tua yang bisa memerankan serta memiliki fungsi dan nilai lebih terhadap anak keturunannya.
Jadi fungsi laki-laki itu adalah sebagai penguasa, sebagai pemimpin, sebagai pelindung dan penentu kebijakan. Jika seorang ayah menjalankan peran tersebut maka dialah ayah yang akan mengantarkan anak-anaknya, mendapatkan barokah.
Kemudian untuk seorang ibu, bertugas untuk mengatur tata laksana yang akan mengatur segala sesuatu menjadi maslahat, taat dan patuh kepada pasangannya atau kepada ayah, kemudian harus mampu memelihara apa yang diamanahkan kepadanya baik itu berupa harta, harga diri maupun yang dititipkan oleh sang suami.
Dikatakan, untuk menghadirkan berkah di dalam rumah tangga orang tua itu tidak bisa menikah dengan hanya sunnatullah. Artinya ketika usianya cukup, biologisnya matang, dan harus menikah begitu saja. Maka pernikahan yang ada dalam keluarga tersebut, ayah atau bapak ada dalam keluarga tidak akan bisa menghadirkan barokah, karena akan terjadi kekerasan dalam rumah tangga, penelantaran, tidak ada pertanggungjawaban dan tidak ada penguasaan serta tidak ada pemimpin.
Kemudian untuk seorang istri yang sholehah ya dia juga memerlukan pendidikan yang cukup, agar bisa menjadi ibu yang hebat.
(MAULANA/KPFM)