background img

LEVIN DIDUGA TERTIMBUN SEDIMENTASI

6 years ago written by

Balikpapan – Ada dugaan bocah Muhammad Levin Saputra (3 tahun) yang hilang terbawa arus sungai sejak Jumat sore (30/12/16) pukul 17.30 Wita, tertimbun sedimentasi drainase sekitar tempat kejadian. Pencarian korban hingga Selasa (3/1/17) memasuki hari kelima, belum juga membuahkan hasil. Padahal penelusuran sepanjang 8 Km telah dilakukan. Peristiwa anak hilang di RT 22 Kelurahan Graha Indah ini tidak saja menyita perhatian masyarakat, tetapi juga kalangan pemerintah.

Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh bersama Komisi III Faisal Tola, serta anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambo Dai meninjau langsung tempat peristiwa jatuhnya Levin yang berada di belakang kantor Kecamatan Balikpapan Utara. Abdulloh tercengang ketika mengetahui tempat jatuhnya Levin hanya sebuah parit kecil dengan kedalaman sekitar 40 cm dengan lebar sekitar 50 cm yang berada persis di depan rumahnya. Abdulloh juga mengamati jalur parit yang berujung ke sungai.

Saat diwawancarai KPFM di tempat kejadian, Selasa siang (3/1), Abdulloh mengaku masih tidak percaya, bagaimana mungkin anak bisa hanyut di parit sesempit itu? Setelah melihat lokasi kejadian, Abdulloh memberi saran kepada Ambo Dai selaku anggota BPBD untuk mengeruk sedimentasi drainase yang berada di belakang rumah korban.  “Saya minta pihak PU menurunkan eksavator kecil untuk mengeruk sedimentasi yang tebal. Karena kalau dilihat dari posisi jatuh korban, saya tidak yakin korban hanyut sampai muara sungai. Kemungkinannya, korban tertimbun dengan sedimentasi. Siapa tahu kalau dikeruk sampai dasar bisa memberi harapan ditemukannya Levin,” harap Abdulloh.

Selain menelusuri lokasi kejadian Abdulloh bersilaturahmi dengan kedua orangtua korban, Akbar dan Eka, sekaligus memberi santunan.  Perkembangan upaya pencarian korban Levin yang diperoleh KPFM dari Kasi Operasi Basarnas Balikpapan Octavianto menyebutkan, tim pencari sudah menyisir hingga muara sungai Kariangau yang berhubungan dengan perairan Somber dan Teluk Balikpapan. Tim juga memanfaatkan perahu klotok milik warga untuk menyisir wilayah muara sungai dan hutan mangrove di kawasan Somber. (RARA/KPFM)

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published.