Balikpapan – Balikpapan menjadi salah satu kota yang terkena fenomena La Nina, yang merupakan kebalikan dari fenomena El Nino. Jika El Nino mengkibatkan musim panas yang lebih dari biasanya, maka La Nina akan mengakibatkan musim hujan dengan intensitas curah dan kecepatan angin yang lebih dari biasanya. Fenomena global ini menyasar daerah bagian tengah dan timur Indonesia, termasuk Balikpapan.
Menurut Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan Abdul Haris, Selasa (1/11), normalnya Balikpapan saat ini sedang memasuki musim hujan sejak Agustus, dan diprediksi sampai Desember. Bahkan, musim hujan tersebut kemungkinan sampai Februari 2017. Namun bakal lebih dari biasanya, karena Balikpapan merupakan kota yang terkena fenomena global yaitu La Nina. “Hal ini akan mengakibatkan terjadinya angin keras dan curah hujan yang cukup tinggi dari biasanya. Fenomena La Nina ini juga berpengaruh pada pembentukan awan kumulonimbus yang besar seperti yang terjadi Selasa pagi (1/11). Awan kumulonimbus mengandung air, angin dan listrik yang akan berdampak pada turunnya hujan yang disertai dengan angin kencang dan petir,” ujar Abdul Haris. Pihaknya juga memprediksi bahwa fenomena La Nina akan berlangsung sampai awal tahun 2017. (ARIYANSAH/KPFM)
