KPFM BALIKPAPAN – Pangkalan TNI AL Balikpapan sejak Rabu (20/1) lalu telah membuka penyaluran bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Sejak saat itu bantuan terus mengalir. Mulai dari TNI-Polri, instansi pemerintahan, yayasan hingga masyarakat umum yang ada di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Seperti Kamis (21/1) malam, sebanyak 16 truk antre di Pelabuhan Semayang Balikpapan sebagai lokasi pusat pengiriman bantuan dari Kaltim. Truk milik TNI dan Polri tersebut membawa paket bantuan logistik dari wilayah Kota Samarinda.
Bantuan dalam berbagai bentuk itu kemudian diangkut ke atas KRI Tekuk Ende 517 yang mendapatkan misi kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan sosial ke lokasi bencana.
Komandan KRI Teluk Ende 571 Letkol Laut (P) M. Noordin Mutaqien mengatakan, hingga saat ini bantuan yang masuk ke kapal sudah 20 ton lebih, setelah tambahan 16 truk yang tiba dari Samarinda.
“Bantuan ini dari berbagai pihak. Seperti Paramita Foundation, Polda Kaltim, Kodam Vl Mulawarman, KSOP Kaltim, serta himpunan masyarakat lainnya,” kata Letkol Laut (P) M. Noordin kepada wartawan.
Rencananya KRI Teluk Ende 517 akan bertolak dari Pelabuhan Semayang Balikpapan pada Jumat (23/1) sore. Dan diperkirakan tiba di Sulbar pada Sabtu (24/1) siang.
“Untuk berangkat saya berharap secepat mungkin, karena kebutuhan ini sudah ditunggu masyarakat di Mamuju. Estimasi, perjalanan lintas laut 20 jam. Jadi kalau kita berangkat sore kemungkinan sudah sampai di Mamuju Sabtu siang,” ungkapnya.
Namun pihaknya tetap menyesuaikan situasi dan kondisi di Mamuju. Karena banyak juga KRI yang mengirimkan bantuan dari daerah lain. “Dari pada crowded di sana, lebih baik kita menunggu sambil melihat situasi,” ucapnya.
Fredy Janu/Kpfm
