background img

KPPU INTENSIFKAN PENGAWASAN HARGA BERAS

2 months ago written by

KPFM BALIKPAPAN – Harga beras yang masih cukup tinggi di pasar tradisional Kota Balikpapan mendapat perhatian Kantor Wilayah V Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Balikpapan.

Kepala Kanwil V KPPU Balikpapan Andriyanto mengatakan, pihaknya secara intensif turun ke pasar untuk melakukan pengawasan.

“KPPU Balikpapan selalu berusaha untuk memastikan bahwa kenaikan harga beras tersebut bukan merupakan ulah spekulan yang melakukan persaingan usaha tidak sehat,” kata Andriyanto, Jumat (29/9).

Dari pantauan KPPU, lanjut Andriyanto, banyak pedagang menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Untuk yang kualitas medium dihargai Rp 12.500 hingga Rp 16.000 per kilogram. Jauh dari harga eceran tertinggi yang dipatok Rp 10.900 per kilogram.

“Kemudian untuk beras kualitas premium harga eceran tertingginya Rp 13.900 per kilogram. Di pasar tradisional dijual dalam kisaran Rp 17.000 hingga Rp 19.000 per kilogram,” ungkap Andriyanto.

Harga beras yang merangkak naik, lanjut Andriyanto, menuntut perhatian dari seluruh pemangku kebijakan.

Menurutnya, kenaikan ini dipengaruhi berbagai faktor seperti berkurangnya stok beras secara nasional, larangan ekspor yang diberlakukan oleh beberapa negara, kenaikan biaya produksi, dan tidak efisiennya rantai pasok beras.

Untuk itu perlu adanya usaha bersama untuk meningkatkan produksi padi di dalam negeri. Pemerintah perlu segera merumuskan kebijakan jangka panjang untuk komoditas pangan penting, khususnya beras.

“Ini termasuk meningkatkan cadangan beras agar bisa mencukupi kebutuhan sampai periode panen raya tahun depan, me-revitalisasi lahan pertanian, dan peningkatan efisiensi rantai pasok beras,” ucapnya.

FREDY JANU/ KPFM

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *