Balikpapan – Menjadi Istri prajurit harus siap ditinggal. Ungkapan itulah sekiranya yang akrab bagi keluarga prajurit TNI. Para istri tentara pun selalu ikhlas bila pasangannya mengemban tugas demi membela negara tercinta, Indonesia. Demikian yang dialami para istri prajurit Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long Samarinda yang harus merelakan pasangannya demi tugas menjaga perbatasan RI-Malaysia di bagian utara Indonesia, Nunukan, Kaltara.
Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long Samarinda tersebut dilepas oleh Pangdam VI Mulawarman Johny L Tobing saat upacara persiapan pemberangkatan di kawasan Pelabuhan Semayang, jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Rabu (4/1). Mereka akan bertugas menjaga perbatasan selama 9 bulan. Raut wajah sendu terpancar di wajah para istri tentara tersebut. Ada rasa sedih, bahagia, bangga dan haru menyelimuti saat melihat pasangannya dilepas oleh Pangdam.
Yeti Parmawati misalnya. Perempuan usia 34 tahun itu mengaku berat untuk ditinggal. Walaupun pernah ditinggal bertugas sebelumnya, Yeti merasakan ini yang paling berat. Istri dari salah satu prajurit Satgas Pamtas Yonif 611 Sertu Budi itu sebelumnya pernah ditinggal tugas oleh suaminya tersebut ke Ambon, selama 9 bulan. Saat itu, ia sedang mengandung anak pertamanya. Dan saat kelahirannya, Sertu Budi masih bertugas. Anaknya kini telah berusia 5 tahun.
Kini Sertu Budi meninggalkannya untuk kedua kalinya. “Anak saya sedang lagi dekat-dekatnya dengan ayahnya. Dan harus ditinggal lagi, ini yang paling berat,” ujar warga Samarinda itu. “Semoga saja ada signal, biar bisa videocall sama anaknya,” harapnya sambil menitikkan air mata.
Berbeda dengan Yeti, Santi (33) merespon dengan cara tersendiri. Walaupun ditinggal untuk pertama kalinya, Santi bersikap lebih ikhlas. “Saya dukung tugas suami. Ya beginilah risiko kalau jadi istri tentara,” ujarnya tenang.
Suaminya Kopda Yoyok Oktavianto akan ditugaskan di pos Simanggaris gabungan Nunukan. Santi dan Yoyok dikaruniai lima anak. Walaupun ikhlas, ia berharap suaminya pulang dengan selamat, dan kembali berkumpul dengan keluarga. (ARIYANSAH/KPFM)
