background img

IKN JADI PERCONTOHAN PENATAAN KOTA

8 months ago written by

KPFM BALIKPAPAN – Desain ibu kota negara (IKN) akan dijadikan contoh dalam melakukan penataan sejumlah kota di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam sambutannya ketika membuka Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (Rapiknas PII) di Hotel Novotel Balikpapan, Jumat (20/1).

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat ini menyiapkan perencanaan pengembangan terpadu dan terintegrasi terhadap 40 kota sebagai kota berkelanjutan di Tanah Air.

Pengembangan kota tersebut akan dilakukan dengan mengoptimalkan sistem tata ruang perkotaan nasional, mengembangkan rencana infrastruktur serta mempersiapkan proyek pembangunan kota yang sistematis dalam menciptakan kota yang berciri khas, layak huni, hijau, dan cerdas.

“Kita bisa mulai dengan cara IKN memulai membagi berapa persen dengan green area, landmark pasti hijau dengan menyesuaikan vegetasi yang ada di sana,” katanya.

Menurutnya, dengan IKN yang dikembangkan saat ini dapat menjadi rujukan dalam pengembangan kota-kota tersebut, dalam hal pelaksanaan tata wilayah.

Untuk itu, dirinya mengajak para insinyur yang hadir dalam kegiatan Rapimnas PII untuk bisa ambil bagian dalam menyusun konsep perkotaan yang berkelanjutan.

“Kami mem-challenge dengan PII, kita lihat, untuk generasi pertama ini, kita siapkan 40 kota. Kita isi pembangunan,

Bagaimana kita mulai vegetasi, sampai kita bikin toilet dan bandara di situ. Saya ingin mengajak para insinyur PII, untuk join lagi 40 kota ini rame-rame. Untuk selanjutnya kita ambil lagi 40 kota,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk tahapan awal, penyusunan tata kota ini akan lebih diarahkan kepada kota-kota yang siap keuangan namun konsep pembangunan belum jelas.

“Untuk generasi pertama, kita ambil kota-kota yang punya uang, tapi bangun gedung tidak jelas. Sederhananya, bagaimana kita mulai, kita bisa mengembangkan sejumlah instrumen digital, sehingga bisa dengan cepat merekam jejak kota,” ungkapnya.

(MAULANA /KPFM)

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *