Balikpapan – Lemahnya pengawasan BLH (Balai Lingkungan Hidup) atas pemanfaatan lahan perumahan tanpa memperhatikan dampak lingkungan, memang terbukti. Salah satunya pembangunan Rumah Kota Green Valley yang sempat menyulut emosi masyarakat sekitar.
Puluhan warga RT 38, jalan Guntur Damai, Kelurahan Gunung Sari Ulu, protes terhadap pembangunan properti tersebut karena tak mengindahkan upaya pengelolaan lingkungan. Akibatnya, drainase yang sedianya untuk penyaluran air di kawasan itu menjadi dangkal. Sedimentasi terjadi akibat lumpur dari lahan Green Valley yang terbawa air saat hujan, Selasa (22/11). Lahan perumahan bersubsidi dari pemerintah seluas 3,3 hektare ini berada lebih tinggi dari pemukiman warga RT 38. “Kalau drainase dangkal, bukan tidak mungkin bila hujan berikutnya akan terjadi luapan air bercampur tanah masuk ke rumah warga,” keluh Rahmad salah satu warga RT 38.
Pengawas proyek Rumah Kota Green Valley yang dibangun PT Karya Bersama Anugerah mengakui adanya masalah dan kesalahan tersebut. Oleh karena itu, pihaknya menyikapi protes warga, dan langsung menurunkan alat berat untuk mengeruk drainase tersebut hingga kedalaman semula, sekitar 2/3 tinggi orang dewasa. (ARIYANSAH/KPFM)