KPFM BALIKPAPAN – Tumpukan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di jalan turunan Muara Rapak mendapat sorotan dari DPRD Kota Balikpapan.
Pasalnya badan jalan yang telah dilebarkan kembali menjadi menyempit lantaran tumpukan pipa gas yang diletakkan di badan jalan.
Padahal proyek pelebaran jalan Muara Rapak yang baru selesai dikerjakan, yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
“Ada beberapa catatan yang telah kita berikan saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) minggu lalu. Yakni, izin Amdal, aspek safety dan pipa gas yang diletakkan di sembarang tempat seperti yang ada saat ini di turunan Muara Rapak,” kata Anggota DPRD Kota Balikpapan, Syukri Wahid kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).
Ia mengatakan, pihaknya minta jika belum dilakukan pemasangan, lebih baik ditaruh di tempat yang lebih aman. Seperti dekat SPBG.
Meskipun lokasi pemasangan akan dilakukan di area tersebut, Menurutnya, alangkah baiknya penempatan tumpukan pipa gas untuk penyambungan segera dievakuasi ke SPBG atau ketempat yang lebih aman.
Dia menuturkan, bahwa kita bukan orang teknis, tapi kita bisa melihat aspek safety-nya seperti apa.
Lebih baik pipanya di simpan di SPBG. Jangan sampai ada korban baru mau dipindahkan. Seperti kecelakaan yang terjadi di Samboja ada warga menabrak pipa.
“Badan jalan di Muara Rapak baru saja selesai diperlebar dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim. Tujuannya untuk kepentingan untuk pengguna jalan,” terangnya.
Namun, lanjut Syukri, pihak PT. PGN tanpa memikirkan keselamatan bagi masyarakat umum, dengan seenaknya menaruh pipa gas di lokasi tersebut.
“Enak betul, numpang simpan dibsitu, sudah hampir satu bulan, kita ini mempertimbangkan aspek safetynya untuk warga, harusnya mencari tempat yang aman seperti di area Pertamina, jika mau digunakan baru dibawa ke lokasi penyambungan” ujarnya geram.
“Apalagi kita yang dapil utara tiap hari lewat situ disajikan dengan kemacetan. Intinya aspek keamanan, disiplin SOP, kedalaman pipa. Itu yang lebih penting,” pungkasnya.
(MAULANA/KPFM)