Balikpapan – Wilayah Cengkareng, Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diguyur hujan dengan intensitas sedang – lebat disertai angin kencang pada hari Sabtu siang (3/12/2016) antara pukul 12.30 – 18.00 WIB yang berdampak robohnya kontruksi dan papan reklame di bandara Soekarno Hatta serta pohon tumbang di sejumlah wilayah Jabodetabek sekitar 56 pohon. Hasil catatan dan pengukuran kecepatan angin di beberapa UPT BMKG Jabodetabek berkisar antara 40 – 90 km/jam dengan arah pergerakan dari arah Barat Daya – Barat termasuk kategori angin kuat (strong breeze) – angin rebut kuat (strong gale).
Sesuai siaran pers peringatan dini cuaca yang dikeluarkan BMKG (berlaku 3 – 8 Desember 2016) dan juga update perkembangan cuaca, indikasi potensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Utara bagian Timur, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung bagian Barat, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah bagian Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian Utara, Papua bagian Tengah dan Utara. Untuk itu masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti genangan, banjir, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang dan jalan licin.
Terjadinya kondisi cuaca tersebut disebabkan oleh beberapa hal:
– Adanya daerah sirkulasi pusaran angin (pusat tekanan rendah) di perairan Utara Aceh dan Samudera Hindia sebelah Selatan Bali serta pola sirkulasi angin tertutup disekitar perairan Sulawesi Utara bagian Utara dan perairan Utara Papua Barat. Hal ini mempengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia yang mengakibatkan terbentuknya daerah belokan, perlambatan dan pertemuan (konvergensi) angin di sekitar wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Papua bagian Tengah dan Selatan.
– Adanya aliran/dorongan massa udara dingin & kering dari Asia Tengah yg terpantau mulai masuk menuju ke wilayah Indonesia sblh Utara Khatulistiwa dan aliran/dorongan massa udara dingin dan kering dari Australia bagian Timur juga terpantau masuk ke wilayah Samudera Hindia sebelah Selatan Sumatera hingga Selatan NTB, Laut Arafura bagian Selatan dan Teluk Carpentaria. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
– Massa udara basah diindikasikan oleh tingginya kelembaban udara (70 – 80%) baik pada ketinggian 1500 m, 3000 m maupun 5000 m yg terkonsentrasi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Babel, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku Utara dan Maluku, Papua dan Papua Barat. Hal ini mendukung proses konveksi dalam skala lokal shg juga turut mendukung pembentukan & pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan & pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Indikasi Potensi hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang diprediksi sampai 8 Desember 2016 terutama di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimatan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Papua.
Dengan potensi CH Tinggi pada periode bulanan, maka indikasi potensi hujan lebat yang berskala harian dapat dimungkinkan akan meningkatkan bencana hidrometeorologi.***
Jakarta, 5 Desember 2016
Kepala Bagian Humas BMKG