Balikpapan – Sejumlah aktivis mahasiswa Balikpapan yang tergabung dalam kelompok Cipayung mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi, dan terjebak isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) yang disebar saat Aksi Demonstrasi 4 November di Lapangan Merdeka. “Tetap tenang untuk menghindari konflik sosial,” ujar perwakilan Cipayung Daniel Sihotang saat jumpa media di Student Center, jalan Ruhuy Rahayu, Kamis (3/11).
Cipayung menaungi aktivis GMNI, HMI, PMII, dan GMKI. Daniel mengharapkan tetap menjaga kondusivitas Balikpapan. “Tetap menjaga nilai-nilai kebangsaan dan toleransi antar sesama umat beragama,” katanya.
Daniel berpendapat, aksi demo yang juga berlangsung di Jakarta itu dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, apabila terjadi benturan fisik antara pendemo dan petugas. Bahkan dikhawatirkan bisa disusupi kepentingan politis dengan menyulut isu SARA.
Seperti diberitakan, Aksi 4 November ini digelar di Jakarta dan beberapa daerah, termasuk Balikpapan. Demo ini dipicu dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Namun ditengarai juga ditunggangi kepentingan politis terkait Pilgub DKI. “Ini murni gerakan membela agama, tak ada keterkaitan lain,” tegas Sekretaris MUI Balikpapan Jailani pada media.
Aksi 4 November di Lapangan Merdeka akan berlangsung dari pukul 14.00 sampai 15.00 Wita. Diperkirakan ada 5 ribu pendemo dari gabungan berbagai organisasi berbasis Islam. Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta mengatakan, Polri dan TNI akan melakukan pengamanan dengan menurunkan petugas dalam jumlah banyak. (ARIYANSAH/KPFM)
