Balikpapan – Meskipun hingga kini masih kekurangan tenaga perawat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Balikpapan di jalan Mayjen Sutoyo melakukan terobosan keterbukaan informasi dengan membangun website khusus pelayanan pasien.
Direktur RSUD Balikpapan Dyah Muryani mengatakan, pihaknya saat ini sedang membangun website agar nantinya warga Balikpapan bisa mengetahui jumlah ketersediaan kamar di RSUD. “Masyarakat bisa tahu secara transparan via online, jumlah kamar yang kosong berapa dan yang terisi berapa,” katanya saat ditemui KPFM usai coffee morning di kantor Walikota Balikpapan, Senin (19/12).
Menurut Dyah, adanya website ini setidaknya dapat menapik adanya isyu penolakan pasien yang dilakukan RSUD selama ini. Untuk itu masyarakat bisa lihat sendiri keadaannya. “Kalau sudah bisa diakses di website kan lebih mudah lagi. Keluarga pasien bisa cek kamar dulu sebelum datang ke sini. Jadi mengurangi pasien yang dialihkan karena kamar penuh,” ungkapnya. Website ini, lanjut Dyah, masih dalam tahap finishing. “Sedikit lagi selesai. Awal Januari 2017 sudah bisa dioperasikan,” ujarnya.
Dyah baru-baru ini juga menyebut RSUD masih kekurangan perawat untuk melayani 123 tempat tidur. 125 orang tenaga medis yang ada dibagi menjadi tiga sif, dimana satu sif ada 40 perawat bertugas. Sehingga kewalahan, satu perawat harus melayani 2 tempat tidur. Setidaknya dibutuhkan tambahan 200 perawat lagi.
Di tempat terpisah Kepala Dinas kesehatan kota (DKK) Balerina sangat mendukung langkah yang dijalankan pihak RSUD. Menurutnya, dengan sistem online tersebut semua informasi transparan dan selalu update. “Kami sudah dikabari pihak RSUD, sangat bagus kalau semuanya menggunakan sistem online. Memang ada website milik Pemkot, tapi kurang update. Kita maunya yang selalu update sehingga masyarakat dipermudah untuk mendapatkan informasi,” ujarnya. (FREDY/KPFM)
