background img

CEGAH PERUNDUNGAN, DISDIK INTENSIFKAN PENDEKATAN DAN PENGAWASAN

2 months ago written by

KPFM BALIKPAPAN – Kasus perundungan yang melibatkan pelajar SMP di Balikpapan diharapkan menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan pengawasan.

Seperti diketahui, dua hari terakhir media sosial warganet Kota Balikpapan dihebohkan dengan perundungan yang dilakukan oleh KD (13) dan MR (13).

Dua pelajar SMP swasta itu merundung AA (13) yang juga pelajar SMP, pada 23 September 2023 lalu di salah satu Masjid di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan

Balikpapan Utara, sekitar pukul 13.30 Wita. Dalam video yang beredar, korban dipiting hingga dibanting.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

“Kami sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mengawasi,” kata Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik, Selasa (3/10).

Disdikbud, lanjut Irfan, nantinya bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) untuk mendampingi korban perundungan.

“Nanti, jika diperlukan dari DP3AKB akan memberikan pendampingan kepada korban,” ungkap Irfan.

Terkait sanksi dari sekolah tempat pelaku perundungan, Irfan mengaku tidak serta merta bisa diberikan. Yang jelas, pendekatan persuasif akan terus dilakukan kedepannya.

“Sanksi kita tidak serta merta. Jadi kita akan lihat perkembangannya ke depan,” tuturnya.

Yang tak kalah penting, menurut Irfan adalah ke depan pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi ke seluruh sekolah di Balikpapan.

“Kami akan lakukan pendekatan secara persuasif ke sekolah-sekolah. Sebenarnya ini sudah jalan bersama dengan DP3AKB, namun dengan kejadian ini tentu intensitasnya kita tingkatkan lagi agar kejadian serupa tak berulang,” ucapnya.

FREDY JANU/ KPFM

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *