BALIKPAPAN KPFM – Produser Rendy Saputra asal Balikpapan memberikan hadiah istimewa pada HUT Balikpapan ke-121, berupa film berjudul Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi. Nonton bareng bersama Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi beserta jajaran dan beberapa komunitas dilangsungkan di bioskop XXI e-Walk, Balikpapan SuperBlock, 10 Februari.
Melihat antusias masyarakat yang tinggi, Rendy optimistis film perdananya tersebut bisa masuk box office dengan target sedikitnya 1 juta penonton.
Rendy mengatakan, sebagai Production House (PH) yang baru masuk ke industri perfilman Indonesia, pihaknya sangat concern pada marketing aktivasi per teritori untuk memasarkan film perdananya ke seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk nobar.
“Kemarin sudah aktivasi Jabodetabek yaitu dengan nobar dengan Sandiago Uno. Dan hari ini di Balikpapan nobar dengan jajaran Wali Kota Balikpapan. Kemudian tanggal 11 Februari besok kami akan nobar dengan jajaran tokoh-tokoh Makassar beserta Gubernur Sulawesi Selatan serta masih banyak jadwal lainnya. Seburuk-buruknya gelombang marketing, kalau kita terus melakukan nobar ini sampai 10 ribu show akan bisa capai angka lebih dari 1 juta penonton, kalau estimasi media sampai 150 seat,” ujarnya seusai nobar, Sabtu (10/2).
Sebagai putra daerah Balikpapan, Rendy menargetkan penontonnya bisa mencapai 150 ribu orang dari jumlah penduduk Balikpapan yang berjumlah sekitar 700 ribu. “Balikpapan menjadi salah satu kota yang berpotensi untuk mendukung keberhasilan film ini masuk box office. Saya punya harapan besar, setelah nobar ini setiap harinya bisa full okupansi. Kalau bisa mencapai 100 persen layar bakal bisa ditambah. Semoga di Balikpapan bisa sampai 3 studio. Itu akan mencakup hingga 150 ribu orang untuk Balikpapan saja,” jelas laki-laki lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Menurutnya, sebuah bisnis itu tidak hanya mengenai profit semata tetapi juga tentang tanggung jawab. Selama market mendapat pengaruh positif, profit akan mengalir dengan sendirinya. Rendy menyadari bahwa genre film yang diproduserinya itu tidak seperti genre romantis remaja atau horor yang lebih banyak diminati penonton.
Dia meyakini, film bertema keluarga akan ada pangsa pasarnya sendiri.
“Memang benar film remaja dan horor lagi di atas angin, tapi Inspira punya keyakinan, meski layar reguler sudah turun di bioskop, tapi pihaknya akan tetap bertahan karena kami satu-satunya film yang promotor holdernya paling banyak. Biasanya PH yang danain promosinya, sedangkan kami tidak mendanai semua nobar alias murni dari uang pribadi. Jadi film ini didukung arus bawah, umat, komunitas perempuan, pengusaha wanita, makanya kami punya keyakinan bioskop ada 160 populasi. Kami akan pilih 80/100 bioskop besar untuk mengadakan 100 show selama 2 bulan,” ungkapnya.
Film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi ini diangkat dari novel karya Asma Nadia, dan dibintangi Acha Septriasa.
Menceritakan kisah nyata seorang muslimah bernama Ika Kartika yang membuka brand dan toko busana salah satu trend fashion Muslim, dimulai dari 40 potong baju dan kemudian menghadapi konflik keluarga selama perjuangan membangun brand.
Dalam cerita tersebut, Rendy ingin menunjukkan bagaimana sebuah komunikasi antara suami dan istri untuk ketahanan keluarga itu sangat penting.
Dalam kesempatan tersebut Rendy berharap pemerintah mengambil sikap berani untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang pasarnya lebih luas. Apalagi sekarang teknologi semakin canggih. Karena bagaimana pun beberapa daerah sudah berhasil membuktikan bahwa dengan mengembangkan ekonomi kreatif bisa mendongkrak pendapatan daerah. (RARA/KPFM)