KPFM BALIKPAPAN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyusun sejumlah langkah dalam mengurangi risiko bencana di sekitar wilayah IKN.
Hal itu dilakukan untuk mendukung rencana pemindahan ibukota negara (IKN) Nusantara ke wilayah Kalimantan Timur, yang saat ini sudah masuk dalam tahap pembangunan.
“Artinya kita harusnya mendapatkan gambaran secara lengkap topografis. Jadi bagaimana kita dari BNPB maupun dari BPBD itu untuk penanganan bencana itu bisa settle untuk IKN,” kata Raditya Jati, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB dalam kegiatan Seminar Nasional Ibu kota negara (IKN) Tangguh Bencana di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Rabu (11/10).
Ia menyampaikan bahwa upaya penanggulangan bencana yang dilakukan harus terintegrasi antara BNPB dengan BPBD yang ada di masing-masing kabupaten-kota di sekitar wilayah IKN.
“Sudah kuatkah ataukah sudah terintegrasi untuk penanganan tanggap darurat wilayah IKN,” ucapnya.
Secara tata ruang dilihat wilayah-wilayah yang ditetapkan secara geomorfologi, berdasarkan ancaman risiko bencananya. Posisi Kalimantan Timur dekat dengan dua negara besar, dekat dengan akses jalan tol Samarinda Balikpapan. Tapi kelemahannya adalah banjir masih ada dan ketersediaan sumber daya air yang minim.
Hasil evaluasi ini, menurutnya, sudah disampaikan BNPB ke Bappenas sebagai pertimbangan dalam menyusun program tanggap bencana di wilayah IKN.
(MAULANA/KPFM)