KPFM BALIKPAPAN – Kabar gembira bagi pecinta sushi, Blue Sky Hotel Balikpapan berencana membuka kembali restoran khas Jepang.
Setelah sempat tutup beberapa tahun terakhir, restoran khas Jepang Kaizeki akan dibuka kembali dengan nama baru yakni Sushi Ten.
“Rencananya, kita akan melakukan pre launching pada 3 Oktober ini,” kata Danuri Efendi, GM Blue Sky Balikpapan di sela-sela kegiatan malam puncak perayaan HUT ke 49 Hotel Blue Sky Balikpapan, Sabtu (24/9).
Ia menjelaskan bahwa saat ini persiapan untuk membuka kembali Sushi Ten sudah mencapai 90%.
“Saat ini tahapnya sudah mencapai tahap pricing. Kemarin sudah foto produk dan juga desain.
Karena untuk pricing ini kita harus hati-hati dalam memberikan suatu harga tentunya kita juga harus melakukan survei market, dengan menyesuaikan beberapa harga dasar serta harga dari kompetitor,” ujarnya.
Dan tentunya, sebelum melakukan penjualan pihaknya akan mengundang beberapa profesional kuliner untuk mencicipi sebelum menu tersebut dijual. “Apabila rasa tekstur dan juga harganya masuk akal di lapangan maka kita akan jual,” tuturnya.
Rencananya, dalam pelaksanaan pre launching yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober mendatang, pihaknya akan mempersiapkan sebanyak 165 macam sushi.
Saat ini, pihaknya juga telah menyiapkan eksekutif chef dari Jakarta, yang sudah berpengalaman selama 17 tahun.
“Kalau saya harusnya prospek bisnis untuk penjualan masakan Jepang di Kota Balikpapan masih cukup tinggi untuk bawa makanan Jepang dan Korea, karena saya menganalisis ada beberapa perusahaan yang bertenaga profesional dari sana,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan pada dasarnya, pihaknya akan mempertahankan predikat Hotel Blue Sky Balikpapan sebagai the best food in town. Sehingga harus memiliki ikonis makanan, yang menjadi ciri khas di hotel.
“Kalau konsisten mengurusi masalah FNB ini, dan makanan itu diakui baik dan enak, saya meyakini kamar akan ramai dengan sendirinya,” pungkasnya.
Ia mengungkapkan bahwa tahun depan kompetensi hotel di Kota Balikpapan cukup tinggi terutama dalam menghadapi tingkat okupansi.
Sehingga pihaknya akan lebih menyiapkan pada human development, untuk menciptakan polanya seperti apa dalam memberikan pelayanan prima kepada konsumen.
Hal itu harus dijalankan secara bersama sesuai dengan apa yang selama ini gaungkan yakni “super tim”.
(MAULANA/KPFM)
