background img

BALIKPAPAN PERLU BANK SAMPAH INDUK

6 years ago written by

Balikpapan – Program bank sampah yang sudah berlangsung lima tahun di Balikpapan, ternyata hingga kini belum mempunyai bank sampah induk. Ini disampaikan Kepala Pengelola Bank Sampah Balikpapan Sri Ismudiyati dalam acara Reward Program Bank Sampah se-Kota Balikpapan 2016 di Aula Rumah Jabatan Walikota, Rabu (21/12).

Dalam kesempatan itu, Iis sapaan akrabnya, menyampaikan secara langsung kepada Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan Abdul Azis yang hadir dalam acara tersebut. Dikatakan, jumlah bank sampah ada 110 yang lokasinya berada di tingkat RT, tapi untuk menampung semua itu belum ada bank sampah induk. “Anak-anaknya sudah lahir sendiri-sendiri, tetapi belum punya ibu alias bank sampah induk,” katanya.

Selama ini, Iis mengaku kewalahan dalam memonitor ratusan bank sampah yang tersebar di sejumlah wilayah Balikpapan. Iis mengilustrasikan bagaimana Makassar yang sudah mempunyai bank sampah bisa membantu pemerintah kota meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut data yang didapatnya, Bank Sampah Induk Makassar bisa menghasilkan Rp10 miliar dan masuk ke PAD Rp 1,6 miliar.

Sedangkan untuk Balikpapan sendiri, dari 110 bank sampah omzet yang dihasilkan untuk tahun 2016 terhitung hingga Oktober menghasilkan Rp195.499.105 dari 167,431 ton sampah yang berhasil direduksi. Selain untuk meningkatkan PAD, bank sampah juga bisa membantu menstabilkan harga, dan membantu distribusi pengambilan sampah dari beberapa TPS.

Kepala DKPP Abdul Azis menanggapi, untuk bank sampah induk akan dibicarakan lebih lanjut dengan walikota. Ia sangat setuju jika Balikpapan mempunyai bank sampah induk. “Karena setiap tahun jumlah bank sampah akan bertambah, jadi bank sampah induk pasti dibutuhkan,” tambah Abdul Azis. (RARA/KPFM)

Article Categories:
News

Leave a Comment

Your email address will not be published.