background img

BALIKPAPAN MASIH KRISIS AIR BAKU

1 week ago written by

KPFM BALIKPAPAN – Hingga saat ini Kota Balikpapan masih mengalami krisis air baku untuk memenuhi ketersediaan air bersih.

Sebagian besar air baku yang dimiliki Kota Balikpapan berasal dari air tadah hujan yang ada di Waduk Manggar.

“Peringatan hari air sedunia ini diharapkan dapat membuka mata kita demi masyarakat depan bangsa yang akan datang, sehingga peringatan penting informasi terkait pelestarian sumber daya air,” kata Kabid SDA dan Pengairan PU Balikpapan Zen Supriyanto yang hadir mewakili Wali Kota Balikpapan dalam peringatan Hari Air Se Dunia ke-31 di kantor IPAL Pandan Sari, Kamis (16/3/2023).

Menurutnya, dengan kondisi Kota Balikpapan yang akan menjadi penyangga ibukota negara, berpotensi terjadi lonjakan jumlah penduduk secara signifikan. Tentunya memerlukan ketersediaan sumber daya air. Sementara sumber air kita tergantung pada air hujan.

Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus dapat bersikap bijak dalam memanfaatkan dan mengelola air.

BIOPORI

Sementara itu Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Samarinda Arya Muldiyanto mengatakan, target 3.740 lubang biopori menjadi target BWS pada November 2023 mendatang.

Menurutnya, dengan penanaman biopori dapat berkontribusi pada tambahan sumber air ke dalam bumi. Sehingga air tidak terbuang percuma melainkan mengisi kembali ke tanah. Sekaligus bisa membuat pupuk organik.

Artinya karena air ini kebutuhan utama, sedangkan sumber air sangat terbatas, maka perlu kita memanen air dengan memasukkan air kembali ke dalam bumi.

Sampai dengan hari ini sudah 401 titik sumur resapan yang tersebar di beberapa kabupaten/kota.

”Secara bertahap terus kita lakukan sampai November target 3.740 sumur resapan. Tersebar di Balikpapan, Samarinda, Sepaku, PPU. Bukan kita saja, tapi melibatkan komunitas peduli sungai. Kita akan minta terlibat, ” ujarnya.

(MAULANA/KPFM)

Article Categories:
Uncategorized

Leave a Comment

Your email address will not be published.