Balikpapan – Terkait dengan adanya dugaan ajakan untuk melakukan aksi 212 di Jakarta oleh salah satu ustadz yang mencaplok nama Masjid Namira di kawasan Balikpapan Baru, pihak Polres akan melakukan penyelidikan mendalam. “Kita akan melakukan crosscheck ke berbagai pihak yang terkait,” ujar Paur Subag Humas Polres Balikpapan Iptu Suharto saat ditemui di Mapolres Balikpapan, jalan Jenderal Sudirman, Jumat (25/11).
Pasalnya, reaksi dari pihak kepolisian tersebut berdasarkan ajakan salah satu ustadz yang menyebarkan ajakan kepada masyarakat untuk melakukan aksi demonstrasi di Jakarta. Yang bersangkutan diduga menyebarkan pamflet ajakan bertuliskan Aksi Bela Islam, Aksi Super Damai, “Kirim 10 Pesawat Untuk GNPF-MUI”, yang di-share di sosial media. Hal ini dianggap menyimpang dari Maklumat Polda Kaltim yang dikeluarkan saat Apel Gelar Pasukan Pengamanan beberapa hari lalu. Saat ini pihak kepolisian akan mendalami bentuk ajakan tersebut dan sedang menunggu keputusan dari Kapolda dan Kapolres untuk segera diproses. “Kami akan mendalami masalah ini. Dan kami juga akan melakukan koordinasi dengan MUI terkait hal ini,” ujar Iptu Suharto.
Sementara pihak Masjid Namira Balikpapan saat dikonfirmasi oleh pihak kepolisian membantah, tak pernah mengizinkan Masjid Namira Balikpapan Baru dijadikan posko untuk keberangkatan maupun aksi lainnya terkait bela agama. (ARIYANSAH/KPFM)