KPFM BALIKPAPAN – Sebanyak 7 calon jemaah haji Indonesia asal Kota Balikpapan terancam gagal berangkat pada tahun 2023 ini.
Karena ketujuh calon jemaah haji tersebut belum bisa dihubungi oleh Kementerian Agama (Kemenag). Sehingga belum bisa dipastikan nasibnya.
Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Balikpapan, Suharto mengatakan, pihaknya telah berusaha untuk menghubungi yang bersangkutan dengan mendatangi alamat yang tercantum.
Namun yang bersangkutan tidak dapat ditemukan tempat tinggal yang dilampirkan.
“Yang tidak bisa dihubungi itu ada tujuh orang, itu karena pindah rumah. Rumah yang ada kita datangi sudah tumbuh dengan pohon-pohon liar. Bahkan ada rumah yang dijual dan pindah tidak ngomong,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/5/2023).
Ia menjelaskan, ketujuh calon jemaah haji tersebut telah mendaftar sejak tahun 2011 lalu. Karena proses daftar tunggunya lama sekitar 12 tahun. Maka pihaknya tidak bisa memantau lagi pindahnya ke mana. Karena yang bersangkutan tidak memberikan informasi.
“Ini kita sebarkan melalui media dan kita juga minta tolong kepada teman-teman, karena sudah 12 tahun menunggu, sayang kalau tidak berangkat. Awalnya memang 39 orang tapi setelah kita umumkan di beberapa media di antaranya Instagram, Alhamdulillah berdatangan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya memberikan batas waktu kepada calon jemaah haji untuk melunasi sisa pembayaran ongkos keberangkatannya sampai tanggal 5 Mei 2023 ini.
Kalau tidak melunasi sampai batas waktu yang ditentukan mau tidak mau, suka tidak suka, maka akan diganti dengan cadangan. Total kuota haji di Kota Balikpapan 2023 sebanyak 531 jamaah.
(MAULANA/KPFM)