KPFM BALIKPAPAN – Sekitar 6 ribu lebih tenaga pendidikan yang ada di sejumlah sekolah di Kota Balikpapan akan mengikuti pemeriksaan kesehatan rapid antigen Covid-19.
Hal itu dilakukan sebagai persiapan untuk mengantisipasi rencana pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah pada tanggal 11 Januari 2021 ini.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Balikpapan mengatakan, rapid antigen tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa rencana pelaksanaan kebijakan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah di tengah situasi pandemi Covid-19 benar-benar aman.
“Kita kan terus evaluasi sampai tanggal 11 Januari, kalau memang keadaannya tidak terlalu rentan dan guru-gurunya aman ya, pasti kita akan buka lagi kegiatan tatap muka di sekolah,” katanya ketika diwawancarai wartawan, Sabtu (2/1).
Ia menjelaskan, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap kesiapan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, dengan memperhatikan perkembangan jumlah kasus dan kesiapan sekolah.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di 77 sekolah yang ada di Kota Balikpapan, yang terdiri dari 23 sekolah negeri dan 12 SMP swasta. Dan 30 SD Negeri dan 12 SD swasta.
Proses simulasi dibagi dalam dua tahap yakni tanggal 14 dan 15 Desember 2020 untuk tingkap SMP. Sedangkan tanggal 16 dan 17 Desember 2020 diperuntukkan bagi tingkat SD.
Tujuh sekolah di antaranya batal menggelar simulasi karena ada temuan tenaga pendidikan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dalam persiapan pelaksanaan simulasi tersebut, sebanyak 2.696 guru mengikuti kegiatan pemeriksaan rapid test, 409 dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan pemeriksaan swab, 7 orang dinyatakan positif.
“Nanti kita akan melakukan pemeriksaan lagi kepada tenaga pendidik yang sambil mengevaluasi perkembangannya untuk pelaksanaan sekolah tatap muka di sekolah, total ada sekitar 6 ribu tenaga pengajar yang ada di Kota Balikpapan,” ungkapnya.
(MAULANA/KFPM)