KPFM BALIKPAPAN – Lapas Klas II A Balikpapan melakukan screening kesehatan terhadap ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) pada pertengahan Oktober lalu. Dari 862 WBP yang diperiksa kesehatan, didapati 23 orang diantaranya terdiagnosa penyakit tuberkulosis (TB) paru.
“Kita ada program dari pusat untuk mengendalikan TB Parau tahun 2030. Seluruh Lapas di Indonesia melakukan screening. Di Balikpapan hasilnya 23 WBP terdiagnosa TB paru,” kata Dokter Lapas Balikpapan, Deborah Chisti Sinaga, Senin (13/11).
Para WBP yang positif TB paru pun langsung diisolasi di satu ruang khusus, untuk memutus rantai penularan. Namun demikian, para WBP tersebut tetap mendapatkan aktivitas seperti bisa.
“Pada dasarnya TB paru ini menular, jadi yang positif ini kita pisahkan setelah diskusi dengan Kalapas supaya tidak tertular dengan yang lain. Meski diisolasi mereka tetap dapat aktivitas seperti biasa, cuma memang terpisah,” ungkapnya.
Sejauh ini, perkembangan kesehatan para WBP baik-baik saja. Seluruh penanganan warga binaan ditanggung oleh pemerintah alias gratis. Termasuk jika ada penyakit bawaan yang diharuskan untuk dirujuk ke rumah sakit.
“Kita didukung juga oleh Dinkes, obat-obatannya juga kita dapat. Penangananya itu gratis semuanya sampai sembuh,” ucapnya.
(FREDY JANU/KPFM)
