Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyerahkan secara simbolis bibit tanaman lavender dan zodia di tujuh RT Kelurahan Sepinggan, pada program Pendamping Edukasi 3Mplus garapan CSR Pertamina MOR VI bekerjasama dengan Puskesmas Sepinggan, Senin (14/11).
Selain pembagian bibit tanaman, walikota yang didampingi Ketua Umum Tim Penggerak PKK Arita Rizal Effendi, Wakil Ketua Nurlena Rahmad Mas’ud, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balerina dan Jr Assistant Finance & Treasury Kalimantan PT Pertamina (Persero) Denny Saputra, juga melakukan penaburan bibit abate di beberapa rumah warga.
Menurut Rizal, program gelaran Pertamina perlu diapresiasi. Sebab saat ini secara nasional di seluruh kota di Indonesia sedang mengalami persoalan demam berdarah yang cukup tinggi. “Dari catatan Dinas Kesehatan Kota hingga saat ini penderita DBD sudah mencapai angka 3.975 orang yang didominasi anak-anak. Dari jumlah itu yang meninggal dunia sudah 26 orang. Diharapkan masyarakat semakin peduli dengan lingkungan sekitar sehingga penyebaran penyakit ini tidak semakin tinggi,” ujarnya.
Sementara Jr Assistant Finance & Treasury Kalimantan PT Pertamina (Persero) Denny Saputra menuturkan, pemberian bantuan tersebut merupakan program CSR Pertamina dalam rangka Hari Kesehatan Nasional. “Ini merupakan program Pertamina Sehat, di mana pilot project dilakukan di tujuh RT Kelurahan Sepinggan, yakni RT 24 hingga RT 30,” jelasnya.
Bantuan yang diberikan berupa 105 bibit, yakni 70 bibit lavender dan 35 zodia serta abate yang akan disebarkan ke 680 rumah di tujuh RT tersebut. Tanaman lavender dan zodia untuk mengusir nyamuk dan serangga. “Ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya, yakni go away DBD di mana kami melakukan sosialisasi dengan melibatkan anak-anak di RT 28 hingga RT 30 sebagai pendekar pejuang jentik, serta pembagian seribu ikan cupang,” katanya.
Disebutkan, program ini dapat membantu masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD. Ke depan program tersebut akan dilanjutkan dengan menyasar RT lainnya. Terpilihnya Kelurahan Sepinggan berdasarkan informasi bahwa hingga Mei 2016 dari 59 RT yang ada, terdapat 27 RT endemis DBD. “Kami berharap program ini dapat membantu mereka,” tambahnya. (FREDY/KPFM)
